Hadiah Natal yang Istimewa part 3

0 comments
(23 Desember 2014, hari ketujuh latihan natal)

    Hari pentas semakin dekat. Memang semua tarian dan drama semua telah selesai, tinggal latihan saja. Tetapi,  orangtuaku selalu membahas sesuatu dengan nada yang cukup tinggi (marah). Aku hanya bisa menggigit kuku-ku saat melihat mereka berdua membahasa itu. Memang tugas sebagai pemain drama dan penari dalam satu pertunjukkan memang melelahkan, tetapi apa boleh buat, untuk Tuhan dan popularitasku. Tapi, aku sangat berharap untuk orangtuaku tidak bertengkar.

Read full post »

Hadiah Natal yang Istimewa part 2

0 comments
  "hm..... dari gereja,pa" jawab mama setengah ragu.
Kami berdua tahu bahwa kalau papa marah, itu sudah susah urusannya. Apalagi mama, yang sudah berpacaran dengan papa 10 tahun, pasti lebih tahu lagi sifatnya seperti apa. Papa melirik kami berdua lagi dengan tatapan "maut' itu.
"Ma, cepetan masuk kamar. Papa ingin bicara dengan mama." katanya serius dan pergi ke kamar papa dan mama. Muka mama langsung pucat seketika, aku yang melihat juga menjadi pucat.
"Ya udahlah, ma. Mama masuk aja ke kamar, jangan takut, daripada takut trus tidur di luar gimana?" kataku membujuk mama untuk memberanikan diri. Mama mengangguk dengan pelan, lalu masuk ke dalam kamar. Aku tak tahu apa yang dibicarakan papa dan mama. Tetapi, aku berharap kepada Tuhan supaya bukan tentang pertengkaran. Lalu, aku masuk kamar dan berganti baju lalu tidur. (O iya, lupa mandi!!! Bau deh.)

Read full post »

Hadiah Natal yang Istimewa part 1

0 comments
 (prolog)  

      Papa menunggu mama di ruang tamu dengan raut muka marah. Dilihat jamnya yang sudah cukup usang berkali-kali. Aku melihat papa dari dalam kamar dengan jantungku berdebar-debar. Apalagi yang akan terjadi malam ini lagi.
      Akibat papa selalu marah hari-hari ini adalah mama selalu pulang malam karena ada tugas untuk mengajari anak-anak berumur 5 tahun pentas di gereja. Sebenarnya aku juga latihan natal, tetapi aku izin pulang duluan hari ini karena ada ulangan besok dan aku belum belajar sama sekali.
      Tiba-tiba terdengar suara bel pintu. Mbok membukakan gerbang rumah dan mama langsung memakirkan mobilnya kedalam tempat parkir itu. Mbok mulai membawa barang-barang yang dibawa mama ke ruang tamu. Sesudah itu mama mulai masuk ke dalam rumah. Papa melirik mama dengan tatapan serius. Sesudah itu, aku menutup pintu kamar dan kembali belajar karena sudah tak sanggup apalagi yang akan terjadi. Sudah 1 minggu papa begini. Aku tidak ingin papa dan mama mulai bertengkar hebat.

Read full post »

Ward The Soccer Player

0 comments
Pada suatu hari,Jos sedang makan bakso bersama Ward don setelah bertanding sepak bola melawan Tim JayaNto FC."Hari yang melelahkan ya Jos!"Ucap Ward dengan semangat."Ya.O iya,besok kan kita bakal bertanding final di Prancis, perampatan ciamis melawan Rel Ma'emprit FC.semoga kita dapat memenangkan babak final ini agar bisa dapet piala yang berkilauan itu!"Jawab Jos sambil berkhayal piala tersebut ada di tangannya.setelah mereka menghabiskan bakso tersebut dan membayarnya dengan cara cicilan*Utang*
Read full post »

Burung Pipit Edi Hilang !!

0 comments
"Burung pipitku hilang!"seru Edi dari dalam rumah. Aku langsung berlari ke arah Edi. Namaku adalah Deni, supirnya Edi.
Read full post »

Tersesat part 2

0 comments
"Kita tersesat Pak,saya tinggal di Jl.SesamaMakmurah blok.J no.96,apakah bapak tau tempatnya?"Tanya Jeremi dengan percaya diri."Oh itu,kalo itu saya tau,deket kok dari sini,nanti adek ke perempatan sebelah sana terus belok kanan."Jawab Saptpam tersebut.
Read full post »

Tersesat part 1

0 comments
Pada suatu hari yang terlalu cerah,ada dua pelajar yang bernama Yanto Ediman,dan Edward Jeremi Wijaya yang sedang berjalan-jalan mencari uang di di kamar Jeremi.
Read full post »
 

Copyright © IndoKref Design by Free CSS Templates | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger