(prolog)
Papa menunggu mama di ruang tamu dengan raut muka marah. Dilihat
jamnya yang sudah cukup usang berkali-kali. Aku melihat papa dari dalam
kamar dengan jantungku berdebar-debar. Apalagi yang akan terjadi malam
ini lagi.
Akibat papa selalu marah hari-hari ini adalah mama selalu pulang
malam karena ada tugas untuk mengajari anak-anak berumur 5 tahun pentas
di gereja. Sebenarnya aku juga latihan natal, tetapi aku izin pulang
duluan hari ini karena ada ulangan besok dan aku belum belajar sama
sekali.
Tiba-tiba terdengar suara bel pintu. Mbok membukakan gerbang rumah
dan mama langsung memakirkan mobilnya kedalam tempat parkir itu. Mbok
mulai membawa barang-barang yang dibawa mama ke ruang tamu. Sesudah itu
mama mulai masuk ke dalam rumah. Papa melirik mama dengan tatapan
serius. Sesudah itu, aku menutup pintu kamar dan kembali belajar karena
sudah tak sanggup apalagi yang akan terjadi. Sudah 1 minggu papa begini.
Aku tidak ingin papa dan mama mulai bertengkar hebat.
(15 Desember 2013, hari pertama latihan natal)
Aku sangat gembira hari ini, kau tahu? Hari ini minggu pertama aku
dan teman-temanku latihan untuk natal (yah, seperti biasa, semangat di
awal). Tetapi, saat aku melihat penggumuman di tempat pengumuman, aku
mulai memasang muka cemberut. Kenapa? Karena namaku ada di semua daftar
pertunjukkan! Dari mulai drama, modern dance, traditional dance.
Semangatku langsung hilang terbawa hanyut banjir bandang di dalam
hatiku ini. Tetapi, aku tetap tidak menyerah. Karena sekali dalam
setahun! Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang sangat terbuka
ini untuk menampilkan semua kehebatanku. Sehabis aku melihat papan
pengumuman itu, aku langsung dipanggil untuk latihan, dan tak usah
dengan kalimat ribet, aku hari ini cuman perkenalan dan berlatih ringan
saja. Dan papa belum marah sama sekali, karena pulangnya masih cepat
seperti biasa. O iya, dan masih ada satu pengumuman lagi di bagian
pengajar nari, yaitu LIANAWATI UY, kalian tahu itu siapa? Dia itu
mamaku.
(16 Desember 2013, hari kedua latihan natal)
Ternyata hari ini semua yang ikut pertunjukkan natal (termasuk
aku) dipanggil untuk latihan lagi! OMG! Dan aku baru di info sesudah
pulang sekolah hari ini. Dan tahukah kalian aku pulang bareng mama jam
berapa hari ini? Jam setengah 10. Saat kami datang, papa menunggu di
ruang tamu. Aku sudah tahu dari raut muka papa bahwa papa sedang BT.
Papa tiba-tiba menengok kami dengan tatapan "maut". Kalian tahu kenapa
kemaren-kemaren ini ada kejadian tabrakan kereta? Karena saat sebelum
berangkat, masinisnya melihat papa dan saat itu papa lagi BT. Langsung
saja, tatapan "maut"nya keluar dan membuat kejadian yang sangat super
sekali.
"Dari mana saja?" tanya papa.
Aku dan mama hanya saling bertatapan dengan rasa takut yang sangat
besar. (Kalian tahu kenapa? Karena kami berdua takut tabrakan dengan
tembok seperti tragedi kereta tabrakan.)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment